Selasa, 05 November 2013

HASIL JAJAK PENDAPAT KEGIATAN MGMP SUBRAYON 02 KAB MAGELANG

Sebelumnya kami ucapkan terimakasih kepada Bp/Ibu anggota MGMP Matematika Subrayon 02 yag telah berbartisipasi dalam jajak pendapat yang kami selenggarakan dengan tujuan untuk mengakomodir pendapat dari setiap anggota MGMP Matematika Subrayon 02. Semoga dengan jajak pendapat ini MGMP kedepan bisa lebih baik dan sesuai dengan harapan semua anggota.
Berikut ini kami sampaikan beberapa harapan anggota dan hasil dari jajak pendapat periode 23 Oktober 2013 sampai 6 Nopember 2013.

  • untuk MGMP yang akan datang SKL dan Kisi - Kisi Ujian dbahas lebih awal lagi 
  • mgmp dilaksanakn tepat waktu sesuai kesepakatan,waktu tdk molor
  • mendapatkan pengalaman yang lebih
  • Semoga bisa berjalan dg baik,makin banyak pesertanya,dan materi kurikulum 2013 lebih diperdalam.
  • Media pengembangan diri untuk menunjang tugas profesi...
  • Peserta blum banyak, mungkin belum tahu manfaatnya, informasi dan komunikasi lebih ditingkatkan lagi, materi lebih variatif
  • Ada kegiatan refreshing,...tapi beaya ya patungan lag.

Rabu, 23 Oktober 2013

Powered by 123ContactForm | Report abuse



Selasa, 02 Juli 2013

METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Yuliyanto
Paradigma baru dalam pembelajaran menuntut perubahan proses dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centerd). Pembelajaran yang berpusat pada siswa harus memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa untuk membangun pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya. Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi, terdapat 7 (tujuh) komponen utama dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, salah satunya adalah penyelidikan (inquiry) (Depdiknas, 2002: 5).



Selanjutnya dalam tulisan ini akan digunakan istilah discovery untuk menyatakan penemuan, dan bukan inquiry. Ini dikarenakan di dalam matematika istilah pembelajaran dengan penemuan (discovery learning) lebih dikenal dengan bai

Senin, 01 Juli 2013

MENSIKAPI HASIL UJIAN NASIONAL DENGAN BIJAK



Oleh : Muhamad heri wibowo,S.T.

Hajatan tahunan di dunia pendidikan yaitu Ujian Nasional baru saja berakhir. Berbagai upaya dilakukan untuk mensikapinya mulai dari persiapan maupun saat pelaksaan dilakukan baik oleh pemerintah, satuan pendidikan, siswa maupun kita sebagai seorang guru. Hasil ujian nasionalpun telah diterbitkan oleh pemerintah dengan hasil yang berbeda baik dari masing-masing satuan pendidikan maupun masing-masing peserta didik. Namun bukan berarti bahwa upaya ataupun usaha telah berhenti sampai di sini. Kalau sebelum dan saat pelaksanaan saja kita upayakan sekuat tenaga maka pasca Ujian Nasional pun juga harus kita lakukan beberapa upaya untuk mensikapinya. Kamudian apa sikap yang harus diambil setelah kita semua mendapat hasil dari ujian nasional.

Senin, 27 Mei 2013

Menjadi Guru Matematika untuk Muridku



Menjadi Guru Matematika untuk Muridku
Di dalam dunia pendidikan terutama pendidikan formal murid adalah komponen yang paling penting. Jika tidak ada murid maka sekolah, kepala sekolah maupun guru pasti juga tidak ada. Paradigma bahwa murid adalah komponen yang paling penting dalam dunia pendidikan harus digemakan secara terus-menerus. Murid harus dibimbing untuk menjadi manusia yang sungguh manusiawi. Seperti hakekat pendidikan menurut Driyarkara “ Memanusiakan Manusia Muda”.

Selasa, 30 April 2013

MENGEVALUASI SISWA DENGAN BENAR MENGHINDARI ”COMPLAINT ”



Oleh  Y Kristi Hartono



Sebuah proses pembelajaran oleh guru akan diakhiri dengan suatu evaluasi atau tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang diterima. Hasil evaluasi akan menghasilkan nilai yang merupakan representasi  dari pencapaian prestasi siswa.
          Dalam pemberian nilai kepada siswa, apabila tidak dilakukan dengan proses yang benar dapat memunculkan masalah dan kesulitan guru ketika menghadapi komplain, baik dari siswa maupun orang tua siswa. Guru terkadang menganggap mudah dan merasa sudah hafal dengan kemampuan anak didiknya baik perkembangan berfikirnya maupun kemampuan akademisnya. Alasan bahwa guru telah mempunyai pengalaman mengajar yang cukup lama menyebabkan dalam memberikan nilai dari sebuah evaluasi tidak terprogram dengan baik. Ia hanya mengandalkan perasaan (feeling) semata. Belum lagi dengan tenggang waktu yang terbatas dan materi cukup padat menyebabkan seorang guru akan menggunakan cara yang paling mudah dan cepat namun tidak mempunyai alasan yang kuat.

Membuat Anak Suka Matematika

oleh : Diana Wahyu Latri,S.T.

Matematika ...merupakan suatu mata pelajaran yang bagi anak – anak merupakan suatu pelajaran yang menjadi momok menakutkan. Tapi ada juga siswa yang menyenangi pelajaran ini karena mungkin merupakan suatu tantangan dan siswa yang menyukai pelajaran ini memperoleh kepuasan setelah berhasil memecahkan suatu soal. Bagi siswa yang tidak menyukai pelajaran ini mungkin mereka menganggap bahwa pelajaran matematika sulit, rumit dan membuat kepala pusing. Padahal untuk bisa lebih mudah memecahkan soal – soal pada awalnya anak harus menyukai pelajaran ini. Caranya bagaimana ?
Pembelajaran Matematika di kelas 9A SMPN 1 Dukun


MENJADI GURU YANG BAIK

Oleh : Rumiyatun


Agar proses belajar mengajar mendapatkan hasil yang memuaskan bagi para siswa, cobalah langkah berikut ini:
1.       Buat rencana mengajar dalam seminggu ke depan
2.       Perbaharui rencana pengajaran setelah dan sebelum mengajar.
3.       Tidur cukup setiap hari agar suasana hati kita terjaga.
4.       Rencanakan pengajaran dalam tim, konsultasikan pada rekan sesama guru.

KEPEMIMPINAN DALAM MENGAJAR

Oleh : Kristiana Setyarini
Sifat kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan.Guru mengajar adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang nyata.
Menurut Alma Harris dan Daniel Mujis dari Institute of Education University of Warwick, setiap guru perlu memperkuat sifat kepemimpinan dengan cara :
1. Jangan berhenti mengajar serta tingkatkan kemampuan dan ketrampilan pengajaran secara individual.
2. Ikut memikirkan cara mengorganisasian dalam tim (rekan - rekan sesama guru ) mengenai praktek pengajaran.
3. Memberikan kontribusi pemikiran dan pengetahuan dalam pengembangan kurikulum.
4. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tingkat sekolah.
5. Berusaha ambil bagian dalam kepanitiaan apabila ada kegiatan pengembangan dan pelatihan.

dikutip dari : PGRI, tanggal 29 April 2013

Sekali lagi Tentang Ujian Nasional

Ujian Nasional tahun 2013 amburadul, siapa yang bertanggung jawab?
Sejak awal Ujian Nasional diselenggarakan oleh pemerintah sudah menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Dengan alasan masing-masing  yang pro dan kontra UN sampai saat ini tetap berlangsung.




B. Subekti

artikel nuning


Karakteristik Beberapa Kelompok Mata Pelajaran dan Cara Mempelajarinya

1.      Ilmu Pasti (Matematika dan IPA)
a)      Matematika dan IPA termasuk pelajaran Ilmu Pasti, yang di dalamnya sarat dengan rumus-rumus dan lambing-lambang. Untuk dapat menguasainya, kuncinya adalah banyak latihan.
b)      Selain banyak latihan, bagian yang termasuk teori harus banyak dibaca juga. Apabila menemukan istilah-istilah dalam bahasa latin yang sulit dihafal, cobalah dibaca dengan suara nyaring sambil ditulis berulang-ulang sampai hafal.

CONTOH BANGUN RUANG

Kamis, 11 April 2013

SURAT PERMOHONAN BIODATA

Pak kris untuk permohonan biodata tolong di periksa, kalau sudah ok...baru saya prin...

MENULIS DAN MEMPUBLIKASIKAN ARTIKEL DI BLOG


Meskipun hal ini sudah pernah saya sampaikan pada pertemuan rutin MGMP Matematika Subrayon 02 Kab magelang, namun demikian masih ada sebagian dari anggota yang kurang maksimal dalam memahami, mungkin hal ini pula yang menyebabkan masih minimnya artikel yang diposting di blog ini.
Setelah artikel ini saya posting besar harapan semoga semakin banyak ide, gagasan dan artikel-artikel dari anggota-anggota yang lain dapat terposting di sini.
      Ok..langsung saja pada langkah-langkahnya : 
  1. Masuk ke alamat www.blogger.com   
  2. Masukkan alamat e-mail dan password account MGMP Matematika Subrayon 02 (Jika teman-teman lupa alamat e-mail dan password silahkan hubungi pengurus), perhatikan gambar di bawah!
  3. Setelah teman-teman berhasil login klik post  

Selasa, 09 April 2013

DAFTAR ANGGOTA YANG TELAH MENGISI BIODATA

BERIKUT SAYA POSTING DAFTAR ANGGOTA YANG SUDAH MENGISI BIODATA

Minggu, 07 April 2013

LPJ MGMP



Minggu, 31 Maret 2013

Pemanfaan MsWord Dalam Pengembangan Pembalajaran (Sesi 1)



PEMNAFAAT COREL DRAW 12 DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

Senin, 25 Maret 2013

ROLLING GURU


ROLLING GURU

Beberapa waktu yang lalu penulis terlibat perbincangan dengan beberapa guru seputar hitam putih pendidikan, utamanya menyangkut mutu pendidikan yang dikaitkan dengan hasil lulusan ujian nasional (UN). Ada yang berpendapat bahwa sekolah yang bermutu adalah jika siswanya banyak yang lulus bahkan sampai seratus persen. Ada juga yang berpendapat apabila banyak siswa yang mendapat nilai delapan, sembilan dan sepuluh. Sementara sekolah yang tak bermutu adalah jika banyak siswa yang tidak lulus dalam ujian nasional. Masyarakat luas pun juga memperkuat pernyataan itu.
Terlepas dari benar atau tidaknya sekelumit pendapat tentang mutu sekolah tersebut sebenarnya terbersit sebuah pertanyaan sekaligus acungan jempol kepada para guru di sekolah yang dapat meluluskan banyak siswanya. Sementara sekolah yang setiap kali Ujian Nasional selalu gemetar akibat tahu siswanya akan banyak yang “nggandul” dan terpaksa mengikuti ujian ulangan.
Namun tidak berhenti sampai di sini. Haruskah sekolah yang siswanya banyak yang tidak lulus artinya melakukan proses pendidikan yang gagal ? Tidak ! Pengalaman penulis sebagai guru sekolah menengah di daerah pelosok cukuplah membuka mata bahwa proses pendidikan akan jauh lebih berat dan kompleks. Ketika melihat input siswa yang prestasinya di bawah rata-rata, tentu di awal saja sudah harus mengambil nafas dalam-dalam. Dalam hati hanya bisa mengatakan ” ini pekerjaan pendidikan yang sebenarnya ”.
            Bisa digambarkan, anak yang nilai inputnya hanya 2 dan 3 harus diproses sedemikian hingga hasilnya harus sama dengan anak yang inputnya 7 , 8, 9 bahkan 10. Namun ketika hasil akhir anak dari input 2 menjadi 6 akan tetap tersisihkan dengan anak dari input semula 7 menjadi 8, dari 8 menjadi tetap 8, atau dari 9 justru turun menjadi 8 bahkan 7. Pembaca bisa menganalisa sendiri, mana yang melakukan proses pendidikan yang sebenarnya.  Artinya apa ? Sekolah yang inputnya di bawah rata-rata biarpun mampu mengangkat prestasi dari 2 menjadi 6 (naik 4 digit) akan tetap tak berarti apabila penilaian itu hanya dilihat dari hasil ujian nasional saja. Bahkan akan tetap disebut sekolah kurang bermutu. Ini penilaian yang tidak adil.
Tanggungjawab bersama
Membicarakan mutu sekolah dilihat dari hasil ujian tentu mengundang pro dan kontra. Hal ini mengusik hati penulis dengan dasar bahwa pendidikan adalah tanggungjawab bersama. Timbul gagasan perlunya rolling guru-guru di wilayah satu sub rayon untuk memberikan kesempatan para guru yang biasa mengajar siswa dengan input tinggi untuk menghadapi siswa yang inputnya di bawah rata-rata, sebaliknya juga memberikan kesempatan para guru yang terbelenggu dengan materi sederhana akan tertantang dengan siswa yang pintar-pintar, sehingga harus belajar terus. Penulis yakin, hal ini akan mengundang banyak reaksi dari para guru, apalagi bagi yang sudah nyaman di sekolah dengan sebutan favorit dan selalu berprestasi. Tetapi justru inilah yang diharapkan. Apabila seorang guru berhasil berprestasi memajukan pendidikan karena profesional dalam mengajar maka diharapkan juga mampu memberikan perubahan dan stimulan di sekolah yang masih dikategorikan belum bermutu. Apabila hal ini bisa terjadi maka tak ada istilah lagi sekolah bermutu dan tidak bermutu karena semua elemen terlibat di dalamnya. Sekali lagi bahwa pendidikan adalah tanggungjwab bersama.
Memang hal yang sudah terjadi adalah adanya pergantian kepala sekolah, akan tetapi sepertinya pergantian kepala sekolah adalah masalah karier yang bersangkutan. Ada pendapat bahwa sekolah di pelosok adalah tempat uji coba kepala sekolah baru. Tentu hal ini akan menyakitkan bagi para guru dan para siswa di sekolah tersebut.
Jadi yang perlu juga dirolling bukan hanya kepala sekolah tetapi juga guru-gurunya dengan tujuan pemerataan kualitas guru dan menguji keprofesinalannya. Sehingga guru di pelosok tidak selamannya di pelosok, juga yang biasa di perkotaan sekali-kali juga merasakan suka duka mengajar di sekolah pelosok. Tentu saja gagasan rolling guru tidak akan terjadi tanpa peran kunci dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga yang akan mengambil kebijakan. Hasil yang ingin dicapai adalah para guru memiliki komitmen akan kebersamaan untuk selalu belajar dan mengembangkan diri sehingga semua sekolah akan maju dan kualitas pendidikan akan meningkat. Semoga.

 Y Kristi Hartono ,S.Pd
Pemerhati masalah sosial dan pendidikan,
Guru Matematika di SMP Negeri 2 Dukun
Email : hartono.kris@yahoo.com

Selasa, 19 Februari 2013

mengingat masa lalu bisa membuat kita tersenyum bahagia dan jg bisa membuat kita menangis sedih

Tulisan Pak Kris

MGMP MATEMATIKA UNTUK APA
Hal yang paling tidak diharapkan oleh siswa adalah mendapat nilai jelek pada pelajaran matematika. Tetapi kenyataannya hampir setiap kali ulangan matematika belum pernah mendapat nilai 5, maksudnya selalu dibawah 5. Jika ada siswa yang demikian, siapa yang salah ? Gurunya atau siswanya ?
Jawabannya tidak sederhana. tapi perlu ulasan dengan alasan yang luas. tentu yang dicari adalah cara mengatasinya.  Jawaban tidak hanya sebatas dari satu sisi guru maupun siswa, tetapi berbagai faktor yang mengikuti menjadi bahan dan pendukungnya. Media dan tinjauan pendidikan multak perlu untuk mengulas permasalahan yang kelihatannya sederhana tetapi menjadi salah satu permasalah dalam pendidikan kita.
Lalu apa hubungannya dengan MGMP Matematika ?
Melalui MGMP Matematika, banyak hal yang bisa diperoleh, dilakukan dan diberdayakan. Masalah klasik siswa menjadi menu utama yang akan dikaji, diulas dan dicari solusinya.
Share pemgalaman yang berhasil maupun pengalaman gagal menjadi gudang guru untuk maju.
Nah MGMP menjadi salah satu ruang dimana permasalahan klasik siswa dapat dicoba udari.

Salam..........

Membuat anak mau menulis dan mengerjakan soal

Dalam setiap kegiatan belajar mengajar di kelas, selalu kita temukan anak - anak yang bandel. Mungkin hal tersebut ditemui juga di tempat bapak ibu sekalian. Saya mencoba dengan cara memberi umpan balik kepada mereka. Dalam setiap kegiatan tatap muka saya selalu memberikan nilai di akhir pelajaran, baik itu catatan maupun tugas tugas kecil lainnya. Dan hasilnya...sekarang anak - anak semangat menulis dan memperhatikan pelajaran saya. Jadi semangat ngajar kalau anak - anak juga semangat. sekian dari saya, semoga bermanfaat.

Salam

Diana
kemarin masalalu
hari ini kenyataan
esok impian

ANTRI

Seperti biasa setiap pagi kira-kira jam 05.00, aku jalan-jalan pagi disekitar perumahan yang aku tinggali. suatu pagi waktu jalan-jalan aku melihat bebek yang berbaris dengan rapi di pematang sawah digiring oleh yang punya. Pada saat melintasi jalan raya kecepatan bebek tambah kenceng karena ada mobil yang mau lewat. sopir mobil sabar menunggu sementara bebek-bebek dengan rapi tanpa ada yang tumbukkan lari dengan tertip. Kejadian ini bertolak belakang dengan kejadian yang sering kita lihat di televisi, kita baca dikoran atau kita dengar diradio.Kejadian antri pembagian sembako yang menimbulkan orang meninggal, pembagian daging kurban dan zakat fitrah yang juga menimbulkan kurban dan juga penonton sepak bola diajang SEA GAMES yang menelan kurban. Kejadian ini mungkin masih dimaklumi walaupun tidak bisa dibenarkan, karena yang antri rata-rata orang kecil dan tidak perpikir panjang tentang resiko antri. Korban SEA GAMES tidak mungkin yang mempunyai tiket VIP Tapi yang tidak bisa dimaklumi adalah orang-orang yang antri mau membeli Black Berry karena dapat diskon, konon yang menggunakkan Black Berry adalah orang menengah ke atas. Mengapa ya orang Indonesia sulit untuk antri??? Mari kita budayakan untuk antri.

cinta

KATA YANG PALING INDAH ADALAH CINTA
Kata yang paling mementingkan diri sendiri adalah AKU, Hindarilah!
Kata yang paling memuaskan bersama adalah KITA. Gunakan! 
Kata yang paling beracun adalah EGOIS, Bunuhlah!
Kata yang paling indah adalah CINTA, Hargailah!
Kata yang paling menyenangkan adalah SENYUM, Peliharalah!
Kata yang paling cepat menyebar adalah GOSIP, Hindarilah!
Kata yang paling sulit dicapai adalah SUKSES, Capailah!
Kata yang paling membuat iri adalah KECEMBURUAN, Hindarilah!
Kata yang paling kuat adalah ILMU, Dapatkanlah!
Kata yang paling penting adalah PERCAYA DIRI, Milikilah!
Kata yang paling mujarab adalah DOA, Lakukanlah!

artikel bu endang

hari ini tepatnya rabu, 20 februari 2013 dilkasanakan mgmp mat di smp marganingsih, tapi karena jam 13.00 sy masih ada jam mengajar untuk itu sy minta ijin tidak bisa mengikuti sampai acara selesai. terimaksih

MENJADI GURU IDAMAN


Menjadi Guru yang Menyenangkan
-----------------------------------
Dapatkah Anda membayangkan, apa yang terjadi jika tak tercipta suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar? Ya, siswa akan bosan dan tujuan dari penanaman ilmu oleh pengajar tak akan tercapai. Bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan? Beberapa tips ini mungkin bisa menjadi panduan.
Salah satu hal yang harus dikedepankan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.
Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda
Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejak ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.

Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda.
Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya. Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan.

Minggu, 27 Januari 2013


   Puji syukur kapada Allah tuhan yang maha Esa karena berkat Rahmat dan bimbingannya blog MGMP Matematika Sub Rayon 02 bisa diterbitkan,
  Blog ini berisi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan pada umumnya dan Matemaika pada khususnya.Artikel-artikel yang diterbitkan disini merupakan hasil pertemuan MGMP matematika Subrayon 02, anggota MGMP Subrayon 02, serta beberapa artikel dari sumber lain yang relevan untuk diterbitkan.
   Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada seganap Pengurus, Anggota MGMP Subrayon 02 dan pihak-pihak lain yang telah berpatisipasi dalam penerbitan blog ini.
   Semoga terbitnya blog ini dapat bermanfaat bagi anggota MGMP subrayon 02 pada khususnya, dan pendidikan Indonesia pada umumnya.